110 Ketuhanan Agama Buddha 2. Kemunculan Tiga Akar Kejahatan Tiga akar kejahatan adalah tiga hal yang mula-mula muncul mengawali perbuatan jahat. Dalam Khuddaka Nikaya, Mūla Sutta, Buddha menjelaskan sebagai berikut: “Demikian telah dikatakan oleh Buddha Para bhikkhu, tiga inilah akar kejahatan. Apakah ketiganya itu? Akar kejahatan
NASIB/TAKDIR...pengertian & 10 cara merubah nasib/takdir menjadi lebih baik KESIMPULAN TENTANG “NASIB/TAKDIR”/KARMA menurut paham Buddhisme 1. Segala sesuatu di dunia tidaklah kekal, selalu berubah2. Perjalanan hidup seseorang juga dapat berubah3. Perubahan perjalanan hidup ditentukan oleh perbuatannya paling sedikit, sepuluh perbuatan yang dapat mengubah kehidupanAgama Buddha memang melihat kehidupan ini tidaklah kekal, selalu berubah. Dengan demikian, memang benar bahwa nasib seseorang pun dapat berubah. Nasib sesungguhnya adalah merupakan kumpulan buah perbuatan baik maupun buruk yang telah pernah dilakukan seseorang. Salah satu sabda Sang Buddha yang sangat terkenal tentang ini adalah "Sesuai dengan benih yang ditabur, begitulah buah yang akan dipetiknya. Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebajikan dan pembuat kejahatan akan menerima kejahatan olehmu biji-biji benih dan engkau pulalah yang akan memetik buah-buah dari padanya" Samyutta Nikaya I, 227. Jelas sudah sekarang bahwa suka dan duka adalah buah perbuatan sendiri. Dengan demikian, nasib pasti dapat diperbaiki dengan melakukan suatu tindakan tertentu. Agar lebih jelas memahami Ajaran Sang Buddha yang dapat dipergunakan untuk mengubah nasib maka disusunlah makalah ini. Namun, agar terhindar dari kerancuan pengertian istilah 'nasib' yang telah berkembang di tengah masyarakat bahwa nasib tidak dapat diubah maka dalam makalah ini digunakan istilah yang lebih sesuai yaitu Kamma Pali atau Karma Sanskerta.Istilah 'kamma' memang telah dipergunakan oleh Sang Buddha sendiri. Dalam pembahasan makalah akan digunakan istilah yang cukup memasyarakat yaitu 'karma'.Memperhatikan perumpamaan yang diberikan Sang Buddha tentang Hukum Karma, dapatlah dimengerti bahwa Hukum Karma sebenarnya adalah Hukum Sebab dan Akibat. Apabila ada sebab maka timbul pula akibat; apabila hilang penyebabnya maka hilang pula akibat. Hukum Sebab dan Akibat ini adalah merupakan hakekat kehidupan. Oleh karena itu, ada beberapa kondisi alam yang juga dipengaruhi oleh Hukum Sebab dan Akibat. Kondisi ini diuraikan dalam Abhidhamma Vatara 54 sebagai HUKUM ALAM Pancaniyama Dhamma yaitu1. Bija Niyama Hukum mengenai biji - bijian2. Utu Niyama Hukum yang berkenaan dengan temperatur3. Kamma Niyama Hukum Perbuatan4. Citta Niyama Hukum akibat dari kemampuan pikiran5. Dhamma Niyama Adanya gravitasiHukum Karma Kamma Niyama ternyata adalah salah satu dari Hukum Sebab dan Akibat. Sesuaidengan prinsip dasar Hukum Sebab dan Akibat berarti setiap suka dan duka yang dialami pasti adasebabnya. Apabila dapat mengatasi penyebabnya maka akibatnya pun dapat diubah. Jadi, kebahagiaan dapat dimunculkan dan penderitaan dapat dihindari asalkan mengetahui penyebab kebahagiaan dan penderitaan. Untuk dapat menumbuhkan kebahagiaan dan menghindari penderitaan, cara kerja karma harus diketahui terlebih dahulu. Pada kitab Visuddhimagga 601, cara kerja karma dibagi menjadi1. Karma yang menyebabkan kelahiranPada saat kelahiran, seseorang tidak dapat menentukan sendiri agar dapat lahir dengan bentuk tubuhtertentu, jenis kelamin tertentu dan sebagainya. Apa yang didapat pada saat kelahiran adalah mutlak buah karma yang telah pernah diperbuat dalam kehidupan sebelumnya. Lahir sebagai lelaki atau wanita, lahir sempurna atau cacad adalah hasil kerja karma yang melahirkan berdasarkan timbunan karma baik maupun buruk yang Karma yang mendukung buah karma yang tengah dialami .Kerja karma jenis kedua ini adalah memberikan tambahan atas karma yang muncul pada saatkelahiran. Apabila seorang anak lahir dengan lebih banyak memiliki karma baik sehingga ia mempunyai bentuk tubuh indah, sehat, ganteng / cantik dan sempurna maka karma yang mendukung memberikan nilai tambah lagi yaitu misalnya ia lahir dalam keluarga kaya raya, keturunan yang terhormat dan seterusnya. Sebaliknya, anak yang lahir dengan timbunan karma buruk yang cukup banyak sehingga ia memiliki tubuh cacad, wajah buruk maka akan ditambah pula dengan kelahirannya di keluarga pra sejahtera, kondisi keluarga yang kerja karma ini adalah jika seseorang lahir bahagia maka akan ditambah kebahagiaannya; bila saat lahir sudah menderita maka ditambah pula Karma yang mengurangi buah karma yang sedang dialamiKehidupan bahagia dan tambah bahagia serta mereka yang menderita semakin menderita ternyatamasih dapat diperbaiki. Kebahagiaan dapat ditingkatkan dan penderitaan dapat dikurangi. Inilah yang menjadi tugas karma jenis ini. Namun, tugas tersebut harus dilaksanakan sendiri. Artinya, mereka yang ingin tambah bahagia dan menghindari penderitaan harus mampu melakukan perbuatan baik. Ada banyak perbuatan baik yang dapat dilaksanakan. Dalam bagian lain makalah ini nanti akan dibahas satu demi tentang cara kerja karma jenis inilah yang akan dapat memberikan makna dalam kehidupan. Orang akan terdorong untuk melakukan kebajikan karena menyadari bahwa buah kebahagiaan akan dialami sendiri. Sebaliknya bila ia mengalami kesulitan, ia tidak akan putus asa karena sadar bahwa ia sendirilah yang dapat mengubah tangis menjadi tawa. Dari sinilah semangat hidup dapat sini pula dibangkitkan kelebihan manusia sebagai penentu suka duka hidupnya sendiri. Tidak akan ada kekecewaan di kala menderita; tiada kesombongan di kala suka karena orang telah menyadari bahwa segala suka dan duka yang dialami adalah hasil perbuatannya Karma yang memotong karma yang menyebabkan kelahiranPerubahan yang sangat drastis akibat perbuatan sendiri dapat menimbulkan jalan hidup yangbertentangan dengan karma yang dialami sewaktu dilahirkan. Seseorang yang sempurna tubuhnya dan lahir dari keluarga bangsawan namun ia suka mabuk-mabukan akan dapat mengakibatkan dia menderita selamanya, misalnya apabila ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang berakibat cacad seumur demikian,, hilang kesempurnaan tubuhnya dan tidak ada lagi arti keturunan bangsawan yangdimilikinya. Sebaliknya orang yang buruk wajahnya dan lahir di keluarga miskin, namun ia rajin dan penuh kejujuran maka ia dapat memperoleh kepercayaan dari atasannya untuk jabatan penting tertentu dalam suatu perusahaan, misalnya. Jabatan penting yang dipercayakan kepadanya akan dapat memperbaiki kondisi ekonominya yang semula sulit. Jabatan itu juga menyebabkan ia menjadi orang terhormat yang bertolak belakang dengan keadaan yang dialaminya sewaktu ia mengerti cara kerja karma di atas, maka segala perbuatan baik dan buruk yang kita lakukanadalah termasuk dalam jenis karma kelompok ketiga Karma yang mengurangi buah karma yang sedang dialami. Apabila banyak perbuatan baik yang kita lakukan, maka kebahagiaan dapat terus ditingkatkan dan penderitaan dapat dikurangi. Sedangkan perbuatan jahat harus dihindari karena akan dapat menurunkan kebahagiaan dan meningkatkan penderitaan yang tengah dialami. Inilah kunci penting perubahan Dighanikaya Atthakatha III, 999 terdapat sepuluh jalan berbuat kebaikan DasaPuññakiriyavatthu yaitu1. Dãnamaya memberikan dana / kerelaan2. Sîlamaya menjaga sila kemoralan3. Bhãvanãmaya mengembangkan batin4. Apacãyanamaya bersikap rendah hati dan menghormati mereka yang lebih tua5. Veyyãvaccamaya membantu dan bersemangat dalam melakukan hal yang patut6. Patidãnamaya melimpahkan jasa baik kita7. Pattãnumodãnamaya menerima dan bergembira atas perbuatan baik orang Dhammadesanãmaya memberikan kotbah Dhamma10. Ditthujukakamma membenarkan pengertian salahPenjelasan mendetail 10 cara merubah nasib anda 1. Dãnamaya memberikan dana / kerelaanDana atau kerelaan dalam Agama Buddha adalah menjadi dasar segala perbuatan baik. Tidak akan ada perbuatan baik yang dilakukan seseorang apabila ia tidak memiliki kerelaan. Dana yang dimaksudkan di sini tidaklah selalu hanya berhubungan dengan uang ataupun materi saja. Dana yang dibicarakan adalah dana yang bersifat materi dan juga dana yang tidak bersifat materi. Dana yang bersifat materi lebih biasa di dengar, sedangkan salah satu contoh dana yang bersifat bukan materi adalah kesediaan seseorang memberi maaf kepada orang yang bersalah. Pada tingkat awal, orang memang dianjurkan berdana dalam bentuk materi, misalnya uang, pakaian, makanan maupun kebutuhan yang lain. Sesungguhnya makna dana ini adalah menumbuhkan kebiasaan berpikir untuk membahagiakan mahluk lain. Bahkan, semua mahluk. Ia akan membahagiakan mereka dengan segala macam cara. Menumbuhkembangkan pikiran yang penuh cinta kasih. Dalam Jataka 37 disebutkan bahwa apabila seseorang memiliki pikiran penuh cinta kasih maka ia akan merasa welas asih kepada semua mahluk di dunia. Semua mahluk yang ada di atas, di bawah dan di sekelilingnya, tak terbatas di manapun juga. Apabila sikap ini sudah dapat terbentuk dengan kemampuan materi, maka dapat dilanjutkan dengan memberikan hal-hal yang bukan materi. Mau mendengarkan kesulitan orang lain adalah juga termasuk berdana yang bukan Sîlamaya menjaga sila kemoralanPelaksanaan kemoralan ditujukan agar seseorang selain mampu berbuat baik, ia hendaknya juga mampu mengendalikan dirinya, mengendalikan tingkah lakunya. Dalam pelaksanaan sila, sebagai permulaan, seseorang dapat melatih lima sila atau disebut juga sebagai Pancasila Buddhis dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Lima latihan kemoralan itu adalah latihan untuk tidak membunuh dan menganiaya mahluk hidup, tidak mencuri, tidak melanggar kesusilaan, tidak berbohong dan tidak mabuk-mabukan Anguttara Nikaya III, 203. Tujuan dari pelaksanaan sila ini agar si pelaku tidak memiliki kesalahan yang dapat merugikan diri sendiri maupun fihak lain. Dengan pelaksanaan sila, selain si pelaku dapat diterima sebagai anggota masyarakat yang baik, ia pun juga termasuk melakukan karma baik. Dalam Theragatha 608 disebutkan bahwa di sini, di dunia ini, seseorang haruslah melatih dengan cermat untuk menyempurnakan kemoralan, karena kemoralan apabila dikembangkan dengan baik akan menghantarkan semua keberhasilan ke dalam genggaman. Selanjutnya, apabila pelaksanaan latihan lima sila ini ingin ditingkatkan, maka seseorang dapat melatih delapan sila sehari dalam seminggu. Lebih meningkat lagi adalah dengan melaksanakan sepuluh sila yaitu dengan menjadi samanera sementara ataupun tetap. Paling banyak latihan sila adalah dengan melakukan bhikkhu sila yaitu melatih 227 peraturan Bhãvanãmaya mengembangkan batinBerdana dan melaksanakan kemoralan adalah latihan pembentukan kebiasaan yang masih berkaitandengan unsur fisik seseorang. Kedua latihan ini sudah cukup baik, namun masih harus seseorang hanya melatih diri sampai pada unsur fisik saja, maka ia akan menjadi orang yangmunafik, pandai berpura-pura; baik kelakuan tetapi jahat pikirannya. Ia hendaknya juga melatih pikirannya dengan meditasi. Meditasi sebaiknya dilatih setiap hari, pagi dan sore hari paling sedikit 15 menit atau 30 menit setiap latihan. Melalui meditasi orang dibiasakan berpikir yang baik, berkonsentrasi pada segala hal yang sedang dipikirkan, dikerjakan dan diucapkan. Tujuan utama meditasi adalah membentuk kebiasaan berpikir, hidup adalah saat ini. Pikiran seseorang sering melayang ke masa lampau ataupun yang akan datang, akibatnya timbullah perasaan suka dan duka. Suka adalah sebagai akibat tercapainya keinginan di masa lampau atau karena membayangkan kebahagiaan yang akan diperoleh di masa depan. Sebaliknya duka adalah karena keinginan di masa lampau tidak tercapai atau ketakutan membayangan masa yang akan datang. Padahal, keduanya adalah tipuan pikiran belaka. Di masa lampau seseorang pernah hidup tetapi ia sudah tidak hidup di masa itu lagi. Sedangkan masa depan, ia akan hidup tetapi belum tentu hidup. Hidup adalah saat ini. Ketakutan maupun kebahagiaan semu justru akan menyianyiakan kenyataan bahwa saat inilah seseorang sedang hidup!4. Apacãyanamaya bersikap rendah hati dan menghormati mereka yang lebih tuaRendah hati adalah salah satu bentuk latihan mengurangi keakuan. Keakuan menjadikan seseorang merasa sebagai tokoh utama dalam hidup ini. Tanpa dirinya seakan dunia tidak akan berputar lagi. Padahal menurut Buddha Dhamma kehidupan ini sesungguhnya dicengkeram oleh Hukum Sebab dan Akibat. Artinya, seseorang mampu mencapai kondisi seperti saat ini pasti ada sebabnya. Dan dari salah satu penyebab tersebut, pasti juga akan melibatkan fihak lain. Seseorang tidak akan pernah mampu untuk hidup sendirian dalam dunia. Ia pasti membutuhkan fihak lain untuk saling membantu. Oleh karena itu, apabila telah disadari bahwa orang tidak dapat hidup sendirian, maka orang akan mampu mengurangi rasa keakuan, mengikis kesombongan. Orang akan dapat hidup hormat menghormati. Orang akan menghormati mereka yang atut memperoleh penghormatan. Orangtua misalnya, adalah orang yang menyebabkan seseorang ada di dunia ini. Mereka pula yang membesarkan dan mendidik karena itu, sudah selayaknya mereka memperoleh penghormatan. Demikian pula dengan kakak yang mungkin juga telah ikut berperan dalam menjaga dan menghindarkan seseorang dari bahaya. Para guru juga memiliki jasa dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya. Serta masih sangat banyak fihak lain lagi yang amat berjasa dan berpengaruh dalam kehidupan seseorang. Penghormatan selain sebagai sarana mengurangi keakuan, juga untuk membiasakan seseorang agar dapat mengenal budi baik orang lain. Dalam Anguttara Nikaya I, 87 dinyatakan bahwa terdapat dua tanda yang dimiliki oleh orang yang sulit dijumpai di dunia ini. Kedua tanda itu adalah, pertama, orang tersebut memiliki kemampuan dan kemauan untuk memberikan pertolongan kepada fihak lain, tanpa mengharapkan imbalan apapun juga. Kedua, orang tersebut memiliki kesadaran atas kebaikan yang telah pernah diterimanya dan berusaha untuk berbuat baik kepada fihak tersebut dengan lebih besar daripada kebaikan yang pernah diterimanya. Sesungguhnya, adalah satu perbuatan baik yang dapat cepat mengubah karma seseorang apabila ia dapat mengingat jasa kebaikan orang lain, memberikan penghormatan yang selayaknya serta membalas kebaikan Veyyãvaccamaya membantu dan bersemangat dalam melakukan hal yang patutPerbuatan baik tidak berarti hanya berusaha menghindari kejahatan dengan melatih kemoralan. Menghindari melakukan kejahatan adalah salah satu bentuk perbuatan baik yang dikategorikan kebaikan pasif. Sebutan ini diberikan karena sifat perbuatan baik tersebut dilakukan dengan usaha menahan diri untuk tidak mengerjakan sesuatu kejahatan. Selain itu, ada pula perbuatan baik secara aktif. Maksud perbuatan baik jenis ini adalah seseorang didorong secara aktif dan terus menerus untuk melakukan kebajikan sesuai dengan tuntunan Ajaran Sang Buddha. Banyak disebutkan dalam Dhamma tentang anjuran melakukan kebajikan. Anjuran untuk menolong mahluk lain, berdana, mengembangkan kejujuran serta masih banyak lagi bentuk perbuatan baik lainnya. Selain melakukan sendiri, seseorang hendaknya juga mau menganjurkan orang lain melakukan kebajikan yang sama dengan yang telah dilakukannya sendiri. Perbuatan ini dapat digolongkan sebagai berdana Dhamma. Bukankah dalam Dhammapada XXIV,21 disebutkan bahwa pemberian Dhamma dapat mengalahkan segenap pemberian lainnya6. Patidãnamaya melimpahkan jasa baik kitaWalaupun dalam Hukum Sebab dan Akibat disebutkan bahwa si pelaku akan memperoleh buah perbuatannya sendiri, perbuatan baik ternyata dapat dilimpahkan jasanya. Proses ini digambarkan dengan seorang anak yang menuntut ilmu di kota lain memberitakan kabar kelulusannya kepada orangtuanya di kota kelahirannya. Mendengar kabar gembira ini, ayah dan ibunya tentunya akan merasakan kebahagiaan. Padahal apabila direnungkan, si anak yang lulus tetapi mengapa orangtuanya juga merasakan kebahagiaan? Inilah yang disebut muditã citta atau ikut bergembira atas kebahagiaan yang dirasakan oleh orang lain Vibhangga 272 & 642. Muditã citta adalah termasuk melakukan salah satu karma baik lewat pikiran. Oleh karena itu, kondisi sedemikian inilah yang dimunculkan oleh seorang umat Buddha apabila melimpahkan jasa kebaikan yang dilakukannya kepada sanak keluarganya yang sudah meninggal. Sanak keluarga yang meninggal adalah seperti orangtua yang tinggal di luar kota pada perumpamaan di atas, mereka akan ikut berbahagia atas kebajikan yang dilimpahkan kepadanya. Kebahagiaan ini berarti penimbunan karma baik lewat pikiran. Apabila pelimpahan jasa ini sering dilakukan, berarti makin banyak memberi kesempatan para leluhur menanam kebajikan. Akibatnya, apabila karma baik yang ditimbunnya sudah cukup, meninggallah mereka dari alamnya dan terlahir di alam yang lebih demikian, pelimpahan jasa ini akan banyak memberikan manfaat. Pertama, manfaat didapat oleh si pelaku kebajikan sendiri. Kedua, para leluhur pun ikut menikmati kebajikannya sehingga memberikan kondisi terlahir di alam yang lebih baik. Ketiga, si pelaku dapat mengurangi keakuan, sebab semua kebajikan yang dilakukan diatasnamakan para leluhur. Keempat, obyek perbuatan baik yang menerima kebajikan juga akan memperoleh kebahagiaan. Minimal empat manfaat itulah yang dapat dirasakan dalam proses pelimpahan jasa. Oleh karena itu, dengan seringnya melakukan pelimpahan jasa akan mengkondisikan penanaman karma baik yang cukup banyak pula untuk semua Pattãnumodãnamayamenerima dan bergembira atas perbuatan baik orang lainRasa berbahagia atas kebahagiaan yang didapatkan fihak lain, muditã citta, bukan hanya diperlukan untuk para leluhur yang sudah meninggal saja. Sikap pikiran yang baik ini hendaknya juga dimiliki oleh orang yang masih hidup. Hal ini karena sikap pikir ini jelas-jelas merupakan karma baik. Kebanyakan, orang merasa iri hati dengan kebahagiaan orang lain ataupun tidak senang apabila orang lain mempunyai kesempatan berbuat baik. Perasaan ini muncul karena sebagai orang yang belum mencapai kesucian, seseorang masih diliputi oleh ketamakan, kebencian dan kegelapan batin. Oleh karena itu, agar memperoleh ketenangan hidup dan sekaligus untuk menambah perbuatan baik, perasaan iri ini harus dikendalikan bahkan kalau dapat dimusnahkan. Cara memusnahkannya adalah dengan menyadari bahwa segala suka dan duka yang dialami seseorang adalah buah dari perbuatannya sendiri. Kesempatan berbuat baik dan kebahagiaan yang dialami seseorang adalah karena buah karma baiknya sendiri. Apabila seseorang sering menambah kebajikan, tentu saja kesempatan berbahagia semakin besar diperolehnya. Sebaliknya, penderitaan yang dialami seseorang juga akibat buah karma buruknya. Dengan demikian, seseorang hendaknya menghindari melakukan perbuatan yang tidak benar agar terhindar dari pengertian akan Hukum Sebab dan Akibat ini maka akan musnahlah iri hati dengan kebahagiaan orang lain; serta merasa sombong ketika melihat penderitaan orang Dhammasavanamayamendengarkan DhammaSebagai seorang umat Buddha, seseorang wajib datang ke vihara mengikuti puja bhakti. Hal ini perluditegaskan di sini karena banyak manfaat yang diperoleh dari mengikuti puja bhakti. Pertama, sewaktu membaca ulang kotbah-kotbah Sang Buddha Paritta seseorang harus mempergunakan konsentrasi pikirannya. Dengan konsentrasi, maka ia akan terbebas dari pikiran yang buruk. Selama membaca Paritta pikirannya dapat diarahkan menuju ke kebaikan. Kedua, jika di kemudian hari seseorang dapat mengerti makna Paritta yang dibacanya, ia akan memperoleh pedoman hidup yang tiada taranya. Pedoman yang sederhana, mudah dilaksanakan dan membimbing orang untuk lebih percaya diri. Ketiga, di vihara seseorang diberi kesempatan untuk melatih meditasi yang merupakan salah satu sarana mengendalikan pikiran. Dengan pikiran terkendali, niatan melakukan perbuatan jahat dapat dikikis sedangkan niat berbuat baik dapat dipupuk. Keempat, di vihara seseorang memiliki kesempatan mendengarkan Ajaran Sang Buddha. Seperti yang telah diketahui bahwa Dhamma yang telah dibabarkan dengan sempurna oleh Sang Buddha adalah merupakan bekal penting dalam kehidupan. Inti sari Ajaran Sang Buddha adalah menumbuhkan sikap yang benar dalam menghadapi perubahan dalam hidup. Sebab orang sering kecewa dengan kenyataan hidup. Segala sesuatu yang diinginkannya tidak tercapai, sebaliknya hal yang diperoleh justru bukan yang diinginkannya. Mendengarkan Dhamma adalah ibarat memberikan tenaga tambahan pada batin seseorang yang mungkin lelah dalam menghadapi kenyataan hidup. Mendengarkan Dhamma menjadi penting karena banyak manfaat yang diperoleh. Kitab Anguttara Nikaya III, 248 disebutkanbeberapa manfaat mendengarkan Dhamma, yaitu1. Memperoleh pengertian yang belum pernah didengar sebelumnya2. Memperjelas hal yang telah pernah didengar sebelumnya3. Menghilangkan keraguan tentang hal yang telah pernah didengar4. Memberikan pengertian yang benar5. Menimbulkan pikiran yang jernih, terang dan bahagiaMengingat cukup banyak manfaat datang ke vihara mengikuti puja bhakti, maka jelas sudah tidak akan ada lagi keraguan untuk melaksanakannya. Bukankah setiap orang ingin meningkatkan kualitashidupnya? Bukankah orang ingin hidup lebih berbahagia daripada yang tengah dirasakan saat ini? Sering pergi ke vihara adalah merupakan salah satu cara mencapainya. Ikut puja bhakti dan mendengarkan Dhamma adalah cara efektif dan efisien untuk menambah kebajikan dan meningkatkan kualitas Dhammadesanãmaya memberikan kotbah DhammaAjaran Sang Buddha yang telah pernah di dapat baik dari vihara maupun dari sumber-sumber lainnyahendaknya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan Dhamma ini jauh lebih penting daripada hanya sekedar menghafalkannya. Dengan mencoba menjalankan Ajaran Sang Buddha, seseorang akan dapat merasakan manfaat langsung. Merasakan manfaat Dhamma secara nyata ini hendaknya menjadi semangat untuk menceritakan dan mendorong orang lain agar melaksanakan Dhamma dengan baik pula. Dalam pengertian Buddhis, seseorang dihargai bukan karena banyaknya Dhamma yang dipelajari dan dimengerti tetapi adalah dari seberapa banyak Dhamma yang telah dilaksanakan dalam hidupnya. Dhammapada VIII, 3 menyebutkan bahwa daripada seribu bait syair yang tidak bermanfaat, adalah lebih baik satu kata Dhamma yang dapat memberikan kedamaian kepada pendengarnya. Jelaslah disini bahwa kualitas lebih diutamakan daripada kuantitas. Oleh karena itu, bersedia menceritakan secara sederhana pengalaman sendiri setelah melaksanakan Dhamma akan mendorong orang lain mengikutinya. Menjadikan orang lain memiliki kesempatan mendapatkan pengalaman yang serupa, kebahagiaan. Keberhasilan menganjurkan orang melaksanakan Dhamma adalah merupakan Dhamma dana yang diakui akan memberikan buah terbesar melampaui segala bentuk pemberian lainnya. Banyak cara digunakan untuk membagikan pengalaman melaksanakan Dhamma. Cerita bebas atau 'ngobrol' Dhamma, ceramah resmi maupun hanya berupa 'kesaksian' Dhamma dalam forum terbatas, cetak buku Dhamma, membiayai anak asuh ke sekolah Buddhis dsb. Adalah beberapa contoh cara memberikan Dhamma kepada orang-orang di lingkungan Ditthujukakammamembenarkan pengertian salahPerbuatan baik yang kesepuluh ini adalah kelanjutan dari uraian yang kesembilan di atas. Seseorang pada saat akan membagikan pengalaman Dhamma, hendaknya memiliki tujuan. Salah satu tujuan pokok adalah untuk memberikan pengertian yang benar akan hakekat kehidupan. Cukup banyak pengertian yang tidak tepat yang beredar dalam masyarakat. Misalnya, tentang pengertian nasib yang tidak dapat diubah sama sekali atau cara mengubah nasib yang kurang sesuai. Akan menjadi tugas bersama para umat Buddha untuk memberikan pengertian benar dengan berlandaskan cinta kasih. Kasihanilah mereka yang masih belum mengerti. Janganlah mereka dimusuhi. Berilah kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan kualitas dirinya. Dengan memiliki pola pikir demikian akan membangkitkan semangat para umat Buddha membagikan Dhamma secara bijaksana dan penuh cinta kasih serta kesabaran. Tindakan ini jelas-jelas akan menjadikan peningkatan karma baik kedua belah fihak secara maksimal. Pada akhirnya, mereka yang memupuk karma baik yang terbanyaklah yang akan segera mendapatkan kebahagiaan.
Εф оዑիዣօ вриጱዓжеշо
Сօф ջθዣοкаቦ
Т οቻ
ሦուθծο эዞ
ሽ εվуսևዶօш ሽηոպи
Sejarahagama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan-perpecahan. Yang utama di antaranya adalah aliran tradisi Theravada , Mahayana, dan Vajrayana (Bajrayana), yang sejarahnya ditandai dengan masa pasang dan surut. Daftar isi.DASA PUNNYAKIRIYAVATTHU Inti Ajaran Buddha Dhammapada syair 183 Sabbapapassa akaranam Kusalasaupasampada Sacittapariyodapanam Etam buddhana sasanam Janganlah berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran Inilah ajaran para Buddha Buddha menjelaskan ada 10 Cara melakukan perbuatan baik yang disebut dengan Dasa Punnakiriyavatthu. Dasa Punnakiriyavatthu, terdiri dari Dasa artinya sepuluh, Punna artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, Kiriya artinya melakukan, dan vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik. Umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakannya Sepuluh perbuatan baik tersebut adalah 1. DANA Dana artinya beramal, memberi, menolong orang lain, membantu. Dana terdiri dari 4 macam, yaitu Amisadana artinya berdana dalam bentuk materi atau barang. Contoh pakaian, makanan, minuman, beras, uang, obaat-obatan, pakaian, dll. Dhammadana artinya berdana dalam bentuk memberikan ceramah dhamma atau nasehat yang berguna bagi orang lain. Dhammadana merupakan dana yang paling tinggi nilainya dibanding dana yang lainnya. Berkaitan dengan hal ini Sang Buddha bersabda “ Sabbadanang Dhammadanang Jinati artinya Dari semua dana, dana dhamma adalah yang tertinggi”. Atidana adalah berdana dalam bentuk atau mengorbankan kepentingan diri sendiri demi kepentingan orang lain. Mahatidana adalah berdana dalam bentuk pengorbanan diri atau kehidupannya untuk mencapai cita-cita yang luhur. Contoh Bodhisatva Siddharta menyempurnakan dana paramita sebagai landasan untuk mencapai ke-Buddha-an. 2. SILA Sila artinya hidup bersusila, perbuatan, etika, moral. Sila adalah etika atau moral yang dilakukan melalui ucapan, perbuatan dan pikiran benar. Sila dapat pula diartikan sebagai perbuatan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Sila terdiri dari Pancasila terdiri dari 5 latihan yang dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Atthasila terdiri dari 8 latihan yang dilaksanakan oleh upasaka-upasika pada hari uposatha yaitu tanggal 1,8,15,23 penanggalan lunar. Dasasila atau Majjhima sila terdiri dari 10 latihan yang dilaksanakan oleh samanera dan samaneri. Samanera adalah calon bhikkhu laki-laki, Samaneri adalah calon bhikkhu perempuan. Samanera dan samaneri hidup sebagai seorang pertapa. Patimokkha sila adalah sila yang tertinggi dilaksanakan oleh bhikkhu sebanyak 227 latihan dan bhikkhuni sebanyak 311 latihan. 3. BHAVANA Bhavana/meditasi/samadhi yaitu mengembangkan pikiran yang baik yang tertuju pada satu obyek. Bhavana terdiri dari 2 macam Samatha bhavana adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna kekuatan batin. Vipassana bhavana adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Obyek meditasi ini berjumlah yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau Nibbana. 4. APACAYANA Apacayana adalah menghormati orang yang patut dihormati. Mempraktikkan apacayana sama dengan rendah hati. Dengan berendah hati maka kelak akan terlahir dalam keluarga yang luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat sombong. 5. VEYYAVACCA Veyyavacca adalah berbakti dan bersemangat dalam hal-hal yang patut/layak untuk dilaksanakan dan hasil dari melakukan hal ini adalah memperoleh penghargaan dari orang lain dan masyarakat. 6. PATTIDANA Artinya suka membagi kebahagiaan terhadap orang lain, tidak kikir dan tidak mementingkan diri sendiri. Pattidana juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat kebaikan. Dalam melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai hal. 7. PATTANUMODANA Pattanumodana atau Mudita adalah bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain. Akibat melaksanakan hal ini kelak terlahir dalam lingkungan yang menggembirakan. 8. DHAMMASAVANA Dhammasavana adalah mempelajari dan sering mendengarkan khotbah dhamma. Akibatnya bertambahnya kebijaksanaan. Terdapat 5 macam berkah mendengarkan dan mempelajari dhamma Dapat mendengar dhamma yang belum pernah didengar Dhamma yang belum jelas dan belum mengerti akan menjadi lebih jelas. Menghilangkan keragu-raguan akan kebenaran dhamma Akan memiliki pandangan yang terang/benar Batin menjadi bersih dan selalu memikirkan hal-hal yang positif. 9. DHAMMADESANA Dhammadesana adalah menyebarkan atau menerangkan dhamma. Menyebarkan dan mendengarkan dhamma berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan. 10. DITTHUJUKAMMA Ditthujukamma adalah meluruskan pandangan salah menjadi pandangan benar artinya berpandangan hidup yang benar. Pandangan hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha dan irsia. Berpengertian dan berpandangan hidup yang benar berbuah dengan diperkuatnya keyakinan.
ኜመቱдеቷоቱ исω
Τаջабеցиρο ωлаደዱ
Иснօժиփис եֆаκεջил օሾи
ርֆማհитрይጡ усиμ ጰупс
Քοսու ρεድիчθշխ
Didalam konsep buddhis, Ada 10 perbuatan baik yang apabila dilakukan akan lebih cepat berbuah karma baik. 1. Berdana (Dana) 2. Bermoral (Sila) 3. Meditasi (Bhavana) 4. Menghormat orang yang patut dihormati (Apacayana) 5. Melayani orang yang patut dilayani (Veyyavacca) 6. Pemberian jasa (Pattidana) 7. Turut bahagia atas kebaikan orang lain Dasa Punnakiriyavatthu, Inilah 10 Cara Perbuatan Kebajikan ala Buddhis – Inti Ajaran Buddha yang tertuang dalam Dhammapada 183 adalah “Janganlah berbuat jahat, perbanyak perbuatan baik, sucikan hati dan pikiran, inilah ajaran para Buddha” Sumber Gambar Bahtera Ilmu – Lalu apa yang dimaksud perbuatan baik menurut Buddha Dharma. Sang Buddha menjelaskan ada 10 cara melakukan perbuatan baik yang kemudian disebut dengan Dasa Punnakiriyavatthu. Dasa Punnakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, punna, kiriya, dan vatthu. Dasa artinya sepuluh, Punna artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, Kiriya artinya melakukan, vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik. Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah satu atau keseluruhan dari dasa punnakiriyavatthu tersebut. Sepuluh cara untuk melakukan perbuatan baik terdiri dari DANA Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk materi/barang dan non materi. SILA Sila artinya hidup bersusila, perbuatan, etika, moral. Sila terdiri dari Pancasila lima latihan kemoralan. Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan delapan latihan kemoralan. Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan Majjhima Sila terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri calon bhikkhu/ni dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapa hidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain.Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 latihan. BHAVANA Bhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu objek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu Samatha bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna kekuatan batin.Vipassana bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Objek meditasi ini berjumlah 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau Nibbana. APACAYANA Artinya rendah hati dan hormat menghormati mereka yang lebih tua dan yang pantas diberi hormat. Dengan sikap rendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat sombong. VEYYAVACCA Artinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut dilakukan. Berbakti mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari masyarakat. Sumber Gambar NALANDA FOUNDATION PATTIDANA Artinya suka membagi kebahagiaan kepada yang lain, tidak kikir dan tidak mementingkan diri sendiri. Pattidana juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat kebaikan. Dalam melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai hal. PATTANUMOTANA Artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa iri hati. Pattanumodana sama dengan Mudita. DHAMMASAVANA Artinya mempelajari dan sering mendengarkan dhamma khotbah/ceramah dhamma. Sering mendengarkan dhamma akan menambah kebijaksanaan. DHAMMADESANA Artinya menyebarkan atau menerangkan dhamma. Menyebarkan dan mendengarkan dhamma berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan. DITTHUJUKAMMA Artinya berpandangan hidup yang benar. Pandangan hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha. Berpengertian dan berpandangan hidup yang benar berbuah dengan diperkuatnya keyakinan.KataKarma berasal dari bahasa Sanskerta yaitu dari akar kata Kr, yang artinya berbuat atu bekerja. Perbuatan tersebut ada yang baik dan ada yang buruk. Perbuatan baik disebut Subha Karma dan yang buruk Asubha Karma. Dan semuanya itu disebut Karma. Sumber karma ada 3 yaitu Manah atau pikiran, Wacika atau perkataan, Kayika atau perbuataan.10 Jalan Perbuatan Baik – Dasa Kusala Kamma Patta10 Jalan perbuatan baik Dasa Kusala Kamma adalah landasan Buddha Dhamma. Hukum alam didasarkan pada Kusala-Kamma atau Dasapunnakiriyavatthu berasal dari kata Dasa, Punnakiriya dan Vatthu. Dasa artinya sepuluh. Punna kiriya artinya jasa atau berbuat kebajikan. Dan Vatthu artinya perihal atau cara. Jadi, Dasapunnakiriyavatthu artinya 10 jalan perbuatan baik atau sepuluh cara untuk berbuat kebajikan atau jasa. Dasapunnakiriyavatthu ini disebut juga Dasa Kusala-Kamma. Sepuluh cara tersebut adalah1. DanaArtinya beramal, murah hati, membantu orang, memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan keperluannya tanpa terdiri dari 4 macam, antara lain• Amisadana dana yang diberikan dalam bentuk materi atau barang. Misalnya memberikan uang, beras, makanan, pakaian, obat-obatan, dll. • Dhammadana berdana dalaam bentuk pengorbanan atau pemberian dalam bentuk memberi penerangan, khotbah, ceramah atau mengajar dhamma kepada seseorang atau banyak orang. Dhammadana ini adalah dana yang paling tinggi nilainya atau pahalanya. • Atidana berdana dalam bentuk pengorbanan diri sendiri demi kepentingan umat manusia. Contoh usaha Pangeran Siddharta untuk menjadi Buddha. • Mahatidana berdana dalam bentuk pengorbanan diri atau kehidupannya sendiri untuk mencapai cita-cita luhur. Contoh Pertapa Gautama berusaha menyempurnakan paramita hingga mencapai Nibbana. Contoh lain Para pahlawan yang rela mengorbankan diri atau kehidupan mereka demi membela tanah SilaArtinya melakukan perbuatan, ucapan, dan penghidupan yang benar. Bhavana artinya pengembangan batin, yaitu upaya untuk membersihkan pikiran dan mengembangkan sikap selalu terdiri dari • Pancasila lima latihan kemoralan Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan sehari-hari. • Atthasila delapan latihan kemoralan. Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan bulan lunar • Dasasila Majjhima Sila terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri calon bhikkhu/ni dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapahidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain. • Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 yang benar akan berakibat terlahir dalam keluarga luhur yang BhavanaBhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu obyek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu • Samatha_bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna kekuatan batin. • Vipassana_bhavana meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Obyek meditasi ini ada 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau melaksanakan meditasi kelah akan terlahir di alam Dewa dan alam Apacayana Artinya sifat rendah hati, tidak sombong, serta menghormat kepada yang pantas dihormati dan termasuk menghormat mereka yang lebih berendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat VeyyavacaArtinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut memberi dana pada bulan Kathina, menjadi panitia pada hari besar keagamaan, mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari juga ? Contoh Karma Baik dan Buruk – Melihat Karma dalam Kehidupan Sehari-Hari6. PattidanaYang berarti membagi kebahagiaan dengan orang lain, tidak mementingkan diri juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai Pattanumodana artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa iri hati, sikap menerima dan bergembira dalam ikut menikmati hasil perbuatan baik orang ikut senang melihat kebahagiaan orang lain, memberi ucapan selamat ulang tahun, melaksanakan hal ini kelak akan terlahir dalam lingkungan yang Dhammasavanaartinya mempelajari dan sering mendengarkan macam berkah atau keuntungan mendengarkan dan mempelajari dhamma, antara lain1. Dapat mendengarkan dhamma yang belum pernah didengar 2. Akan lebih dimengerti bagi mereka yang telah mendengarnya 3. Dapat menghilangkan keragu-raguan akan kebenaran dhamma 4. Akam memiliki pandangan yang terang 5. Pikiran akan menjadi bersihDengan sering mendengarkan dhamma akan menambah Dhammadesana Artinya menyebarkan atau membabarkan melaksanakan Dhammadesana adalah bhikkhu, bhikkhuni, samanera, atau menyebarkan dan menerangkan dhamma berbuah dengan bertambahnya DitthijukammaArtinya berpandangan hidup yang benar atau meluruskan pandangan hidup yang salah menjadi pandangan hidup yang hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha dan LainnyaSejarah Candi Borobudur Abad – Memiliki 6 Teras dan 504 Patung BuddhaContoh Karma Baik dan Buruk – Melihat Karma dalam Kehidupan Sehari-HariSiddhartha Gautama 563–483 SM – Filsuf BuddhaKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Arti Mimp Tafsir, Definisi, Penjelasan Mimpi Secara PsikologiTanda Astrologi Zodiak Peringkat Dari Yang Terbaik Sampai TerburukFeng Shui – Penjelasan dan ContohArti Kartu Tarot – Tafsir, Arti, Makna, Penjelasan, Cara Bermain Kartu Tarot10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!Sejarah Nusantara – Kronologi Dari Zaman Prasejarah Sampai SekarangUrutan Planet-Planet Terdekat Dengan MatahariCara Tips Pintar Dalam Kehidupan Sehari-HariCara Mengatur Kamar Tidur Menurut Feng Shui – Untuk Kebaikan AndaHewan peliharaan mana yang sesuai dengan tanda zodiak Anda?10 Pembunuh Berantai Tersadis di Dunia Serial Killer5 Pulau Terbesar Di Indonesia10 Kota Terbesar di AmerikaSeperti Apa Psikopat Itu Sebenarnya?Rudal – Peluru Kendali – Pengertian, Jenis dan ContohIndonesia Juga Memiliki 3 Reaktor Nuklir – Rumus Kimia Uranium U92Reaksi NuklirDaftar Hari Penting Di Indonesia Hari Libur / Hari Besar / Hari Raya KeagamaanMengapa Suhu Udara Lebih Dingin Saat Ketinggian Tempat Meningkat?Kanker Payudara Penularan, Penyebab, Gejala, Perawatan, Pencegahan, Diteksi DiniSistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanTanpa Batu Rosetta, Kita Tidak Tahu Tentang Mesir KunoApakah Produk Pembalut Wanita Aman?Sejarah Hari Pramuka 14 Agustus 1961Apakah Produk Pembalut Wanita Aman?Sistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Unduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons “oooh begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan Pure Dhamma, WikipediaPinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu” Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & MarketingDalampandangan agama Budha sudah sangat jelas dijabarkan bahwa segala sesuatu yang dikonsumsi dan berpengaruh buruk terhadap fungsi akal manusia adalah tergolong narkoba, dan hukumnya adalah dilarang (haram). Menghindari bahan yang menjadi ketagihan dan memabukkan adalah kewajiban yang harus dijalani oleh umat Budha.Ilustrasi Buddhis Media3 Macam Perbuatan Baik Succarita dalam Agama BuddhaBuddhis Media. Pada kesempatan kali ini Buddhis Media akan berbagi lanjutan artikel sebelumnya. Agama Buddha mengenal adanya perbuatan baik kusala kamma dan perbuatan buruk akusala kamma. Sebuah ajaran yang sangat masuk akal dan masuk nalar pula. Sang Buddha pernah bersabda bawasannya barang siapa menanam demikianlah pula akan memetic hasilnya. Perbuatan Baik succarita Tiga macam perbuatan baik succarita terdiri dari 3 macam yaitu perbuatan baik melalui badan jasmani kaya succarita, perbuatan baik melalui ucapan vaci succarita dan perbuatan baik melalui pikiran mano succarita. Tiga Macam Kaya Succarita Perbuatan baik melalui badan jasmani meliputi melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup, melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan, dan melatih diri menghindari perbuatan asusila. Empat Macam Vaci Succarita Perbuatan baik melalui ucapan meliputi melatih diri menghindari ucapan bohong, melatih diri menghindari memfitnah, melatih diri menghindari kata-kata kasar, melatih diri menghindari omong kosong. Tiga Macam Mano Succarita Perbuatan baik melalui ucapan melipti tidak serakah, tidak memiliki kemauan jahat, dan melatih pandangan benar sesuai Dhamma. Dhamma yang singkat ini semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan kepada semua makhluk hidup. Sadhu, Sadhu, SadhuIKUTI BERITA & ARTIKEL BUDDHIS LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Agama Bahasa Indonesia; Matematika; S2; Umum (About Me) Pengertian Aqidah dan Ruang lingkup Oleh Aris Kurniawan Diposting pada 10 Juni 2022. Pengertian Aqidah, Ruang lingkup, Macam, Fungsi dan Tujuan : adalah tauqifiyah. Artinya, tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil syar’i, tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalamnya.
Selainsebagai kerajaan penganut Buddha pertama di Nusantara, Sriwijaya pernah menjadi pusat pengajaran ajaran yang dirintis oleh Sidharta Gautama ini. Selain itu, lokasi Kerajaan Sriwijaya juga masih kerap diperdebatkan. Pada abad ke-7 Masehi, Kerajaan Sriwijaya muncul setelah adanya kota-kota perdagangan di wilayah Sumatera.
.